MEDIAKATA.COM, Kukar – Pemerintah Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, terus menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan Danau Muara Siran sebagai salah satu destinasi ekowisata andalan di Kutai Kartanegara (Kukar). Keindahan alam dan kekayaan hayati yang masih alami diyakini menjadi modal besar dalam menarik minat wisatawan, meski masih menghadapi tantangan di sektor aksesibilitas.
Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, menuturkan bahwa danau yang berada di tengah desa ini menyimpan pesona luar biasa. Lanskap perbukitan, hutan gambut yang terjaga, serta formasi pohon rasau di tengah danau menciptakan panorama khas yang oleh warga dijuluki “Raja Ampat mini.”
“Potensinya luar biasa. Danau ini bukan hanya indah, tapi juga menyimpan keanekaragaman hayati di sekitar hutan gambut yang masih alami,” kata Ishan, pada Rabu (24/9/2025).
Pengelolaan wisata dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang dipimpin oleh Padli. Wisatawan bisa menikmati pengalaman menyusuri danau dengan kano, berburu sunset, hingga menginap di homestay warga yang dikelola swadaya. Tarif menginap per malam hanya Rp150.000, sudah termasuk fasilitas dasar seperti kamar mandi dan musala.
Kehadiran Pokdarwis membuka peluang baru bagi masyarakat lokal, baik sebagai penyedia jasa penginapan maupun layanan wisata lainnya. Namun, Ishan tak menampik bahwa keterbatasan akses masih menjadi penghambat utama.
“Biaya untuk menuju lokasi masih cukup tinggi. Perjalanan membutuhkan bahan bakar sekitar 7 sampai 8 liter, sementara harga BBM di sini mencapai Rp15.000 per liter. Akibatnya, ongkos transportasi bisa mencapai Rp200.000 hingga Rp250.000,” ungkapnya.
Di tengah keterbatasan dukungan dari pemerintah daerah, pengembangan ekowisata ini sejauh ini banyak ditopang oleh bantuan dari pihak ketiga seperti perusahaan tambang PT Bayan, yang turut mendukung kegiatan masyarakat setempat.
Meski begitu, Ishan tetap optimistis. Menurutnya, dengan sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, dan pihak swasta, Danau Muara Siran bisa tumbuh menjadi destinasi wisata alam yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga berkelanjutan secara ekonomi dan ekologis.
“Kalau ada dukungan lebih nyata dari pemerintah daerah, kami yakin Danau Muara Siran bisa jadi ikon wisata alam Kukar. Ini bukan hanya tentang pariwisata, tapi juga masa depan ekonomi masyarakat,” tutupnya.












