Kukar Fokus Perbaiki Infrastruktur Dasar di Kecamatan Tabang, Jembatan Jadi Kebutuhan Mendesak

Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat.

MEDIAKATA.COM, Kukar – Kecamatan Tabang, salah satu wilayah terjauh di Kutai Kartanegara (Kukar), masih menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur dasar, terutama akses jalan dan jembatan antar desa yang belum memadai. Kondisi ini menghambat mobilitas warga serta menghalangi perkembangan ekonomi lokal.

Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat, menegaskan bahwa keberadaan infrastruktur yang memadai menjadi kunci untuk membuka isolasi wilayah tersebut. Menurutnya, keterhubungan antar desa bukan sekadar soal kemudahan, tetapi sangat berpengaruh terhadap aspek ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan.

“Sebagai kecamatan paling jauh, kami sangat berharap pembangunan akses yang layak bisa segera terealisasi. Dengan adanya infrastruktur yang baik, dampak positifnya akan berantai, terutama pada sektor perdagangan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya pada Senin (6/10/2025).

Saat ini, pembangunan jalan utama menuju Tabang menunjukkan perkembangan positif. Jalur sepanjang sekitar 1,5 kilometer yang sebelumnya menjadi hambatan kini telah masuk dalam rencana pembangunan tahun ini. Rakhmadani berharap pengerjaan proyek tersebut tidak terhambat oleh kebijakan rasionalisasi anggaran.

“Alhamdulillah, sisa jalur menuju Tabang yang satu setengah kilometer sudah dipersiapkan untuk dibangun tahun ini. Kami berharap hal ini tidak termasuk dalam pemangkasan anggaran,” katanya.

Meski akses jalan utama mulai membaik, tantangan lebih besar justru ada pada jalur penghubung antar desa. Beberapa desa masih sulit dijangkau kendaraan roda empat atau roda enam karena belum tersedia jembatan yang layak.

Kondisi ini menjadi kendala utama warga, terutama dalam mengangkut hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa desa masih mengandalkan transportasi tradisional, yang jauh dari efisien.

“Kami sangat membutuhkan jembatan penghubung, seperti antara Desa Bilatalang dan Umak Bukuwai, Umak Bukuwai ke Desa Sidomulyo, serta Tabanglama ke Umak Tupung. Ini menjadi hambatan utama bagi perkembangan masyarakat kami,” jelas Rakhmadani.

Tidak hanya sektor ekonomi, pelayanan publik juga ikut terdampak. Akses ke sekolah dan fasilitas kesehatan di sejumlah desa masih harus ditempuh dengan berjalan kaki atau perahu sederhana, yang berisiko dan tidak praktis.

Baca Juga :  Sekda Hadiri Rapat Pleno Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pasca PSU Pilkada Kukar

Terlebih bagi warga yang membutuhkan layanan medis darurat, kondisi ini bisa berakibat fatal karena keterlambatan penanganan akibat sulitnya akses.

Rakhmadani berharap pemerintah daerah segera memprioritaskan pembangunan jembatan sebagai solusi jangka panjang demi mendorong kemajuan Tabang agar setara dengan wilayah lain di Kukar.

“Semoga pembangunan infrastruktur ini menjadi perhatian serius dan masuk dalam prioritas utama pemerintah daerah ke depan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *