PariwaraSamarinda

Badan Jalan Ramai Pedagang Dadakan, Dishub Samarinda Siaga Penuh Saat Ramadan

44
×

Badan Jalan Ramai Pedagang Dadakan, Dishub Samarinda Siaga Penuh Saat Ramadan

Sebarkan artikel ini

Dok.Kondisi jalan macet akibat ramainya pembeli jajanan takjil di Jalan Siradh Salman. (Syahrul/MEDIAKATA).

MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Sejak masuknya bulan Ramadan, pedagang takjil dadakan di bahu jalan muncul bagaikan aktifitas rutinan tiap tahunnya. Tak heran, kegiatan tersebut menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan, sehingga Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda mesti bersiaga penuh menjaga ketertiban lalu lintas agar tetap kondusif.

Munculnya pedagang takjil dadakan di bahu jalan saat bulan Ramadan, menimbulkan sejumlah persoalan yang memerlukan perhatian secara cepat. Pasalnya, penjualan takjil yang marak di pinggir jalan ini tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah bagi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Selain itu, pedagang takjil dadakan yang posisinya di bahu jalan cenderung tidak memperhatikan aspek kebersihan dan sanitasi. Penyajian makanan dan minuman yang tidak terjaga kebersihannya dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan bagi konsumen.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kabid Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda mengungkapkan, pihaknya perlu mengerahkan tenaga ekstra untuk menjaga ketertiban lalu lintas jalan.

Ia pun mengakui, bahwa di hari pertama Ramadan pihaknya mengalami kewalahan akibat membeludaknya antrean kendaraan di sejumlah ruas jalan, terutama akibat aktivitas pedagang takjil dadakan.

Dengan posisi berdagang yang tidak strategis, aktivitas itu pun menjadi faktor arus lalu lintas jadi macet. Seperti di Jalan Siradj Salman, Jalan Kusuma Bangsa, hingga Jalan Bung Tomo.

Didi melanjutkan, bahwa sebelumnya pihaknya telah menurunkan 110 personel pengaturan lalu lintas untuk melakukan mitigasi. Dengan memaksimalkan waktu penjagaan sore hari menjelang berbuka puasa.

“Ya kami jadikan evaluasi hari pertama. Beberapa ruas jalan akan kami tambahkan personel,” ungkapnya Didi, Jumat (15/3/2024).

Ia pun mencontohkan Jalan Kusuma Bangsa sebagai salah satu titik kemacetan akibat Wisata Belanja Ramadan. Dengan menempatkan 6 personel Dishub, ia pun merasa jumlah tersebut kurang dan mesti ditambah. Terlebih, lahan parkir di GOR dan Stadion Segiri terbatas akibat proyek revitalisasi.

“Kami akan tambah lagi personel di sana. Semoga bisa mengurangi kemacetan,” katanya.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi kemacetan di Jalan Siradj Salman. Persoalan di jalan itu cenderung kompleks, karena penjual takjil kurang menyediakan ruang parkir. Sehingga, berimbas pada banyak pembeli yang parkir kendaraan secara sembarangan.

“Salah satu yang baik pengaturannya yakni di Jalan Kadrie Oening. Di sana sempat kami larang berjualan di atas trotoar. Tetapi karena pengelola menjamin kantong parkir di gedung Inspektorat Kaltim, kami izinkan,” imbuhnya.

Didi pun berharap, agar kondisi semacam itu dapat segera reda. Sebab, pihaknya akan terus mengevaluasi dan berkordinasi dengan wilayah setempat untuk mengurangi titik-titik kemacetan di Kota Samarinda.

Ia pun mengimbau, agar pengendara yang akan melintasi 3 lokasi tersebut tetap waspada, dan tidak ngebut saat berkendara. Terlebih saat pukul 16.00 Wita hingga waktu berbuka.

“Kami evaluasi terus. Termasuk berkoordinasi dengan lurah setempat agar bisa membantu pengaturan parkir di titik-titik pasar Ramadan,” pungkasnya.

[RUL/TSN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *