Pemkab Kukar Dorong Penguatan Komunitas Literasi Lewat Sinergi TBM Kukar

Plt Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti.

MEDIAKATA.COM, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor literasi masyarakat. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan dukungannya terhadap salah satu program strategis “Kukar Idaman Terbaik”, yakni stimulus bagi Komunitas Kreatif, melalui pertemuan bersama para penggerak literasi di Pendopo Odah Etam, Senin (13/9/2025).

Pertemuan tersebut menghadirkan sejumlah pegiat literasi dari berbagai kecamatan, seperti Rumah Literasi Kreatif (Rulika) Samboja dan Taman Baca Sungai Tempurung (TBST) Anggana. Hadir pula Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar, Rinda Desianti, yang turut mendampingi jalannya diskusi.

Rendi Solihin yang disampaikan oleh Rinda menjelaskan, fokus pembahasan kali ini adalah memperkuat peran dan kapasitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kukar. Ia menilai, seluruh TBM tumbuh dari kesadaran masyarakat yang prihatin terhadap rendahnya budaya baca di daerah.

“Semua TBM ini lahir dari inisiatif masyarakat yang peduli terhadap literasi. Indeks literasi kita masih tergolong rendah, jadi peran TBM sangat penting untuk membantu meningkatkannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, dukungan pemerintah dalam bentuk fasilitasi forum antar-TBM menjadi penting agar para pengelola dapat saling berbagi gagasan dan memperluas jaringan kolaborasi.

“Mereka berharap ada forum atau kegiatan rutin antar TBM. Karena kontribusi taman baca sebenarnya besar sekali, dan semangat mereka sudah mengarah ke inklusi sosial, hingga bagaimana masyarakat ikut terlibat aktif,” tambahnya.

Lebih jauh, Rinda menyebut TBM kini tak hanya berfungsi sebagai pusat baca, tetapi juga menjadi ruang pemberdayaan masyarakat. Dari taman baca, muncul banyak kegiatan kreatif yang melahirkan pelaku usaha kecil dan seniman lokal.

“Bukan hanya soal membaca buku, tapi TBM juga membuka ruang kreatif bagi masyarakat. Ada yang mulai usaha, ada juga yang menyalurkan bakat seni dari kegiatan di TBM,” tuturnya.

Menurut Rinda, Diarpus Kukar berkomitmen mendampingi para pengelola taman baca melalui pelatihan dan bimbingan teknis sesuai kebutuhan di lapangan.

“Mengelola perpustakaan itu tidak sederhana. Ada aspek manajemen informasi yang harus dikuasai, apalagi sekarang sudah masuk era digital. Ke depan, perpustakaan digital menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari,” jelasnya.

Ia juga menyoroti perubahan kebiasaan membaca di masyarakat modern yang kini lebih banyak mengakses informasi dari media sosial.

“Sekarang orang lebih suka membaca pesan di WhatsApp atau unggahan di media sosial, padahal membaca buku atau e-book jauh lebih membuka wawasan,” ungkapnya.

Rinda berharap kolaborasi antara pemerintah dan pengelola TBM dapat terus berlanjut sehingga semangat literasi di Kukar tidak sekadar tumbuh, tetapi juga menjadi motor pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Melalui sinergi antara pemerintah dan TBM ini, budaya literasi di Kukar bisa terus tumbuh, sehingga masyarakat tidak hanya cerdas membaca tetapi juga mampu berdaya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *