MEDIAKATA.COM, KUKAR – Prosesi Mengulur Naga dan Berlimbur tanda puncak penutupan Pesta Adat Erau Pelas Benua tahun 2023 akan segera dimulai. Berlangsung pada Minggu (01/9/2023) pukul 09.00 Wita.
Mengulur Naga berlokasi di depan Museum Mulawarman berlangsung sejak pukul 07.00 Wita.
Ritual puncak Pesta Adat Erau Palas Benua ini telah menjadi acara rutin tahunan yang terus dilakukan secara turun-temurun dan dijaga kelesetarian budayanya.
Prosesi mengarak sepasang Naga Laki dan Naga Bini ini menggunakan sebuah kapal yang berlayar dari Tenggarong menuju Kutai Lama, Kecamatan Anggana.
Ritual Ngulur Naga dalam Erau Adat Pelas Benua ini erat kaitannya dengan kisah lahirnya para raja.
Ngulur Naga bermakna secara rombongan mengarak replika naga. Sepasang naga ini diarak masyarakat Kutai dan ratusan warga yang turut antuasias berpartisipasi dalam pesta adat ini.
Replika kedua naga terbuat dari kayu dan rotan, yang memanjang sepanjang 17 meter. Terdapat leher dan kepala yang tegak berdiri 1.5 meter.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Akhmad Taufik Hidayat membacakan sambutan dari Bupati Kukar.
Dalam sambutannya, melalui Akhmad Taufik menerangkan, kegiatan ini merupakan prosesi puncak dari Pesta Adat Erau Pelas Benua dengan sifat sakral.
“Prosesi mengulur naga dan belimbur ini merupakan puncak dari Erau Adat Pelas Benua, yang merupakan ritual komunikasi antara alam dunia dengan alam gaib yang bersifat saklar,” ucapnya dalam membacakan sambutan Bupati Kukar.
Lebih lanjut Asisten I mengimbau kepada masyarakat yang menyaksikan proses Mengulur Naga dan Berlimbur, harus tetap menjaga ketertiban dan tata krama sesuai Titah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI.
“Bagi masyarakat yang menyaksikan, harap menjaga ketertiban dan etika tata krama sesuai dengan titah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” ungkapnya.
Sekedar informasi, rute pengantaran naga yakni menyusuri Sungai Mahakam menuju Kutai Lama, kapal akan berputar sebanyak tujuh kali hingga akhirnya merapat ke dermaga.
Di Kutai Lama ini kepala dan ekor naga akan dipisahkan. Tubuhnya ditinggalkan di Kutai Lama, sedangkan kepala dan ekornya dibawa kembali ke Keraton. Tubuh akan dihanyutkan ke Sungai Mahakam sebagai pemakmuran.
[ADV/MII/TSN]