Perangi Stunting, DPPKB Kukar Hadirkan Program Pendampingan

Dok.Sekretaris DPPKB Kukar, Mastukhah

MEDIAKATA.COM, KUKAR – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Kartanegara (Kukar) mengintensifkan upaya dalam mengatasi kasus stunting dengan melaksanakan program pendampingan kepada calon pasangan suami-isteri.

Sekretaris DPPKB Kukar, Mastukhah, menjelaskan bahwa program pendampingan ini dilaksanakan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tenaga kesehatan, PKK, dan kader KB. Sasaran program pendampingan mencakup calon pasangan suami-isteri, ibu hamil, balita, hingga pasca persalinan.

“Pendampingan dilakukan sejak dini, di mana petugas akan mendatangi sasaran target untuk memastikan data keluarga yang berisiko stunting, yang kemudian dilaporkan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil),” ujar Sekretaris DPPKB, Mastukhah, pada Selasa (7/5/24).

Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Kukar. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 mencapai 21,5 persen, dengan penurunan kecil menjadi 21,4 persen pada tahun 2023. Namun, prevalensi stunting di Kaltim pada tahun 2023 mencapai 22,9 persen.

“Untuk Kabupaten Kukar, data prevalensi stunting pada tahun 2022 mencapai 27,1 persen, dan angka untuk tahun 2023 belum tersedia,” tambahnya.

Mastukhah menegaskan bahwa DPPKB Kukar berkomitmen untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya melalui program pendampingan ini. Harapannya, dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, program ini dapat berhasil menekan angka stunting hingga mencapai target nasional sebesar 14 persen.

“Kami berharap kerjasama dari semua pihak dalam menangani stunting agar dapat mencapai target nasional yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

[MII]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *