MEDIAKATA.COM, BONTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Rustam meminta Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) aktif melakukan tes urine masal.
Menurutnya, razia tersebut merupakan upaya konkret yang sangat diperlukan untuk menekan penyalahgunaan narkoba di Kota Taman.
Sudah seharusnya dilakukan secara berkala untuk mencegah peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan yang kerap menjadi lokasi rawan penyalahgunaan narkotika.
Adapun razia yang dilakukan tersebut melibatkan berbagai instansi pemerintahan dan lembaga vertikal, seperti Kesbangpol, POLRI, TNI, Satpol PP, dan Bea Cukai, ini dilakukan di beberapa lokasi hiburan malam, termasuk THM Gembira dan pusat karaoke di Jalan Ahmad Yani. Dari hasil tes urine, lima orang dinyatakan positif narkoba, termasuk dua karyawan lepas dari THM Gembira.
“Saya sangat mengapresiasi BNN, Pemkot, dan pihak terkait yang telah berhasil mengungkap pengguna narkoba. Razia ini harus dilakukan lebih sering agar tidak ada celah bagi pengguna maupun pengedar,” kata Rustam.
Selain itu, Legislator Golkar ini juga mengungkapkan bahwa, masih banyaknya pengguna narkoba yang berkeliaran di Bontang. Bahkan, menurutnya, kasus narkoba di lembaga pemasyarakatan Bontang juga sangat memprihatinkan.
“Kenapa masalah narkoba di Bontang tidak kunjung habis? Saya lihat di lapas juga kasus narkoba mendominasi,” kata Rustam.
Rustam pun menilai faktor utama yang menyebabkan meluasnya penggunaan narkoba di Bontang adalah kurangnya pemahaman agama, perhatian dari keluarga, serta pengawasan dari lingkungan sekitar. Meskipun BNN sudah sering melakukan sosialisasi, ia menilai masih ada pihak yang kecolongan, terutama di sektor pekerja di tempat hiburan malam.
“Di THM Gembira, ada karyawannya yang terindikasi positif. Meskipun karyawan lepas, hal ini tetap memprihatinkan,” tambahnya.
Ia pun memberikan saran kepada BNN dan Pemkot Bontang untuk lebih intens melakukan sosialisasi kepada pengelola THM guna memastikan peredaran narkoba tidak lagi terjadi di tempat-tempat tersebut.
“Pengunjung yang positif tidak bisa kita salahkan pemilik THM, tapi jika karyawannya yang positif, ini perlu dipertanyakan,” tutupnya.
ADV/nur