Amir Tosina Pertanyakan Pengembangan Sumber Air Baku Untuk Kota Bontang

Teks Foto: Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina. (Nuraini/Mediakata.com)

MEDIAKATA.COM, Bontang – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Amir Tosina, mempertanyakan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, terkait pengembangan sumber air baku untuk Kota Bontang.

Diantaranya, terkait dengan rencana pembangunan SPAM Regional Sistem Void Pascatambang Indominco Bontang Kutim, dan pembangunan waduk di wilyah Marangkayu.

“Ini sudah lima tahun kita dijanjikan tapi tidak kunjung ada realisasi,” ungkapnya saat menyampaikan interupsi saat rapat Paripurna DPRD Bontang terkait penandatanganan nota kesepakatan antara walikota dan DPRD Bontang atas rancangan perubahan KUA PPAS, tahun anggaran 2024, Senin (29/7/2024).

Ia mengatakan, hingga kini rencana pembangunan tersebut tidak menunjukan hasil yang signifikan, serta belum ada tanda-tanda kapan bisa segera digunakan oleh masyarakat. Terutama, waduk di Marangkayu.

“Berdasarkan hasil Sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan komisi III, hasilnya nihil,” kata dia. Tidak langkah kongkret yang terlihat agar pembangunan tersebut bisa segera dirasakan manfaatnya.

Pria yang akrab disapa Atos itu juga mengingatkan, agar dinas terkait bisa lebih serius manangani pembangunan kedua proyek tersebut. Begitu juga dengan anggota DPRD Bontang baru yang akan dilantik nantinya.

“Tolong diawasi secara ketat, agar solusi air baku ini bisa segera ditemukan,” ucap Atos.

Sementara itu, Walikota Bontang Basri Rase mengatakan, pembangunan waduk di Marangkayu masih terkendala masalah pembebasan lahan. Hal itu juga merupakan wewenang provinsi.

“Sedangkan untuk sumber air baku dari void tambang saat ini pipa saluran air sudah diarahkan menuju Bontang,” ujar Basri, dan Desemeber mendatang diupayakan sudah bisa digunakan untuk memasok air besrih di Kota Bontang.

Adv/NR/82

Penulis: NurEditor: Admin