Dok. Anggota DPRD Bontang Rustam. (Nuraini/Mediakata.com)
MEDIAKATA.COM, Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang, Rustam, menyoroti tingginya angka stunting pada bayi dan balita di Kota Bontang. Setelah sempat turun menjadi 18 persen pada Juli lalu. Tingkat prevalansi stunting kembali meningkat menjadi 20,6 persen sesuai data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Agustus 2024.
Terkait masalah tersebut, Rustam menekankan pentingnya peran posyandu dan RT di seluruh wilayah Bontang dalam mempercepat upaya pencegahan stunting.
“Harus diperkuat sosialisasinya. Tapi sebelum itu, pendataannya dulu yang harus akurat,” ungkapnya saat dijumpai beberap waktu lalu.
Setelah itu, dinas terkait, rt, hingga posyandu disetiap daerah, harus segera mengambil langkah lanjutan, baik dalam bentuk pengobatan maupun pencegahan bagi masyarakat yang terdampak melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Dari data yang ada bayi dan balita tersebut harus segera diberikan PMT baik yang sudah positif stunting ataupun yang rawan terkena,” kata dia.
Politisi partai Golkar itu mnenekankan peran RT dalam mengidentifikasi anak-anak yang berisiko terkena stunting. Sebab, data awal sebarusnya berasal dari RT dan Posyandu, yang kemudian dapat ditindaklanjuti dengan intervensi yang tepat.
“Pikak RT harusnya yang lebih inisiatif dalam menberikan sosialisasi langsung dengan masyarakat. Dan memastikan data bayi dan balita yang rawan atau terna stunting,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia mendorong koordinasi yang lebih intens antara RT dan Posyandu guna mengentaskan permasalahan stunting semakin parah agar tidak semakin buruk.
“Melalui sinergi yang baik antara Posyandu, RT, dan instansi terkait, kita harap angka stunting di Bontang dapat segera ditekan, sehingga anak-anak kita pertumbuhannya lebih optimal,” tutup Rustam.
Adv/NR/130