MEDIAKATA.COM, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, menegaskan bahwa banjir yang melanda kota dalam dua hari terakhir harus menjadi perhatian serius. Menurutnya, kejadian ini tidak bisa lagi dianggap sebagai banjir musiman yang wajar terjadi setiap tahun.
“Ini bukan sekadar banjir tahunan yang biasa. Kita harus evaluasi, cari tahu di mana letak persoalannya,” ujar Rohim.
Meski curah hujan tinggi menjadi pemicu utama, Rohim menilai Pemerintah Kota Samarinda tetap harus mengkaji ulang efektivitas program pengendalian banjir yang telah berjalan.
Sebagai langkah konkret, Komisi III DPRD akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk meminta penjelasan teknis terkait sistem drainase dan penanganan banjir. Pemanggilan ini juga akan melibatkan dinas lain yang berkaitan, seperti BPBD dan Dinas Tata Ruang.
“Dalam waktu dekat, sebelum masa reses, kami akan gelar pertemuan untuk membahas hal ini,” ungkapnya.
Abdul Rohim bilang, penanganan banjir harus dilihat secara menyeluruh. Pertama dari aspek hulu-hilir. Kedua tentang sistem drainase serta tata bangunan dalam kota.
“Kita perlu telusuri secara teknis. Apakah ini karena volume air dari hulu terlalu besar, atau karena saluran air di hilir tidak mampu menampung dan mengalirkan air dengan baik,” jelasnya.
Diakhir ia mengungkapkan, solusi jangka panjang hanya bisa dicapai melalui evaluasi menyeluruh, serta menciprakan kebijakan yang berbasis data teknis lapangan.
ADV/SMD5.