MEDIAKATA.COM, KUKAR – Kebutuhan tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih belum sebanding dengan jumlah petani dan luas lahan yang ada.
Untuk menutup kekurangan tersebut, pemerintah daerah mendorong hadirnya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mandiri atau swadaya dari kalangan petani.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, mengungkapkan bahwa keberadaan PPL mandiri menjadi solusi strategis dalam memperkuat fungsi penyuluhan.
“Saat ini pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan menerapkan PPL swadaya atau PPL mandiri. Itu adalah petani yang memiliki kapasitas dan kemampuan, kemudian dididik untuk menjadi tenaga penyuluh bagi sesamanya,” ujarnya pada Selasa (15/8/2025).
Meski berstatus swadaya, pemerintah tetap menyiapkan insentif untuk mendukung kinerja PPL mandiri.
“Ya ada, swadaya mandiri,” jelasnya.
Data yang disampaikan dalam Rakernis menyebutkan jumlah PPL di Kukar saat ini dinilai masih terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhan ideal di 20 kecamatan.
“Kita masih terus mendorong agar fungsi PPL ini bisa lebih optimal dalam mendampingi petani, sehingga target peningkatan luas tanam bisa tercapai,” kata Sunggono.
Ia menekankan, keberhasilan peningkatan produktivitas pertanian tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur dan saprodi, tetapi juga pendampingan yang intensif dari penyuluh.
“Dalam Permentan sudah jelas bahwa fungsi mereka termasuk target dari Rakernis ini. Sepanjang mereka bisa memenuhi apa yang diamanatkan dalam Permentan, insya Allah permasalahan di bidang pertanian bisa kita atasi,” pungkasnya.












