Mediakata.com, Samarinda – Radio Republik Indonesia (RRI) terus menegaskan komitmennya sebagai media publik yang relevan di era digital. Meski kebiasaan masyarakat mendengarkan radio kian berkurang, RRI kini hadir dengan layanan RRI Digital sebagai wujud transformasi menuju platform yang lebih modern.
Kepala RRI Samarinda, Anom Andadari menegaskan, peran radio tidak boleh hilang meski pola konsumsi informasi masyarakat telah bergeser ke internet.
“Kami sudah bertransformasi. Kehadiran RRI Digital adalah bukti bagaimana kami tetap menjembatani kebutuhan masyarakat akan informasi dari pemerintah agar sampai dengan akurat dan cepat,” ujarnya dalam Dialog RRI bertema “Memperkuat Peran RRI Mendukung Tujuan Negara”, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, RRI berpegang pada lima pilar utama, yakni informasi, pendidikan, hiburan sehat, kontrol sosial, dan perekat persatuan bangsa. Dengan prinsip ini, RRI diharapkan tetap menjadi sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
Senada, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, Silviana Purwanti menilai keberadaan RRI masih penting di tengah dominasi media sosial.
“Radio punya keunggulan dalam akurasi. Bahkan di kampus, radio masih menjadi media yang diminati di ruang santai. Dengan digitalisasi, kecepatan berita RRI juga semakin meningkat,” terangnya.
Silvi menambahkan, radio juga berperan penting dalam literasi media, terutama bagi mahasiswa.
“Sebagai agent of change, mahasiswa harus melihat radio sebagai salah satu sumber informasi yang terpercaya. Kepercayaan publik terhadap RRI harus terus dijaga agar tetap menjadi corong informasi pemerintah sekaligus sarana pembelajaran,” pungkasnya.
(Adv/DiskominfoKaltim/Ys)*












