MEDIAKATA.COM, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) terus berkomitmen memperkuat sektor pertanian dengan menghadirkan infrastruktur penunjang. Salah satu program strategis yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan jalan usaha tani di Desa Rapak Lambur, dengan total panjang mencapai lebih dari 30 kilometer pada tahun 2025.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani menjadi kunci penting dalam mendukung aktivitas petani, mulai dari distribusi hasil panen hingga pengangkutan sarana produksi.
“Jalan usaha tani sangat vital dalam mendukung kegiatan pertanian. Akses yang baik akan memangkas biaya transportasi dan meningkatkan efisiensi kerja petani di lapangan,” terang Taufik, pada Senin (1/10/2025).
Taufik menyebutkan, program ini merupakan kelanjutan dari pembangunan serupa yang telah selesai di wilayah Bukit Biru pada 2023. Dengan menyasar Desa Rapak Lambur tahun ini, Distanak Kukar ingin memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur pertanian di berbagai wilayah.
“Setelah Bukit Biru rampung, kini giliran Rapak Lambur yang jadi prioritas. Ini bagian dari upaya untuk menjangkau petani di wilayah lain agar mereka juga merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Lebih dari sekadar membangun jalan, Taufik menegaskan proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Infrastruktur yang memadai akan mempermudah pergerakan logistik pertanian dan secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
“Pembangunan jalan usaha tani ini adalah bukti konkret komitmen Pemkab Kukar dalam mendukung kemandirian pangan dan memperbaiki kesejahteraan petani,” ujarnya.
Distanak Kukar sendiri terus melakukan pemetaan kebutuhan infrastruktur di seluruh kecamatan, agar pembangunan ke depan benar-benar menjawab kebutuhan riil para petani di lapangan.
Ia berharap, program pembangunan jalan usaha tani ini bisa terus diperluas dan menyentuh lebih banyak wilayah di Kukar. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat desa sangat diperlukan untuk menyukseskan upaya tersebut.
“Target kami tahun 2025 ini adalah 30 kilometer lebih untuk Desa Rapak Lambur. Ke depan, kami akan lanjutkan dengan wilayah lain agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata,” tutup Taufik.












