MEDIAKATA.COM, SAMARINDA- Kondisi cuaca yang kian terik terjadi di beberapa hari ini. Tak hanya cuaca panas, faktor lingkungan menjadi menjadi unsur pendukung meningkatnya kondisi saat ini. Komisi IV DPRD Kaltim lontarkan pendapatnya senin (2/10/2023).
Sudah seminggu lebih Samarinda mengalami kondisi panas yang cukup ekstrim. Tidak hanya siang saja bahkan hingga malam pun rasa gerah tetap dirasa.
Berdasarkan pengamatan BMKG Samarinda, suhu cuaca yang terjadi hingga hari cukup tinggi berkisar 32 – 33°C di siang hari. Tidak dapat di pungkiri akan semakin meningkat dikemudian hari.
Secara umum, fenomena panas yang tinggi ini dipicu oleh dinamika atsmorfer yang tidak biasa. Namun, selain kondisi iklim tersebut terselip faktor lingkungan yang tidak bisa di anggap remeh. Baik di sengaja ataupun tidak.
Kali ini, Anggota DPRD KALTIM Komisi VI Salehuddin turut berkomentar. Kondisi cuaca ekstrem yang sedang terjadi akan sangat berdampak pada masyarakat. Tak jarang, kasus terjadinya kebakaran selalu dikaitkan pada ketidakhati-hatian dan kondisi panas.
“Minggu ini memang frekuensinya cukup tinggi, dan ini juga memberikan kontribusi terhadap beberapa hal. Satu, panas yang memang dampak kondisi musim panas bagian Kalimantan Timur, sebagai contoh TPA yang belum sepenuhnya dimatikan apinya. Kemudian kedua, kebakaran hutan dan lahan yang dua minggu terakhir ini intensitasnya cukup tinggi” ucap Salehuddin tersebut.
Ia pun melanjutkan dengan berpesan kepada pemerintah saat inu agar berkomitmen dapat mengurangi titik-titik kebakaran. Sehingga faktor pendukung cuaca panas dapat diminimalisir tingkat kepanasannya.
“Saya pikir ada kemauan dan komitmen pemerintah provinsi/kabupaten untuk bagaimana mengurangi titik kebakaran. Yang kedua, bagaimana masyarakat diberikan pendidikan terkait dengan kesehatan” ungkapnya.
[ADV/RUL/TSN]