Sangatta – Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kutai Timur, Siang Geah, menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari pelestarian mangrove. Siang Geah menekankan bahwa menjaga lingkungan, terutama mangrove, bukan hanya memiliki manfaat ekologis tetapi juga dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saya ingin fokus pada isu lingkungan, terutama mangrove, karena ini bukan hanya penting untuk ekologi tetapi juga dapat memberikan kontribusi signifikan pada PAD. Namun, terkadang upaya pelestarian ini diabaikan karena hasilnya dianggap kecil dan memerlukan waktu lama,” ujar Siang Geah.
Siang Geah mencatat bahwa peran penting mangrove dalam mendukung ekosistem perairan sering kali terlupakan oleh pemerintah, yang lebih condong kepada sektor lain yang dianggap lebih cepat menghasilkan pendapatan. Meskipun begitu, ia menilai bahwa menjaga mangrove merupakan upaya mulia yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan dan ekonomi daerah.
“Mangrove merupakan aset berharga, meskipun hasilnya mungkin tidak segera terlihat dalam angka. Namun, dengan konsistensi dan perhatian, pelestarian mangrove dapat memberikan kontribusi positif pada PAD dan keberlanjutan lingkungan kita,” tambahnya.
Siang Geah berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan potensi ekonomi yang muncul dari pelestarian mangrove. Dengan menggali sumber PAD dari mangrove, diharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan lebih lanjut terhadap upaya pelestarian lingkungan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem lokal.ADV