MEDIAKATA.COM, SAMARINDA– Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Fitri Maisyaroh, menyoroti perkembangan karakter generasi muda. Pentingnya 4 peran dalam mendidik, adalah upaya membentuk kepribadian generasi, menyongsong pembangunan bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan lembaga sentral guna melahirkan generasi yang berkualitas. PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, hingga Perguruan Tinggi, memiliki fokusnya tersendiri menciptan bibit unggul.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fitri Maisyaroh membeberkan pendidikan karakter telah dimulai sejak dini. Cara berpikir dan bertindak telah diajarkan disetiap satuan pendidikan.
“Seperti membentuk otot badan pada binaragawan, membentuk karakter juga butuh latihan otot-otot akhlak secara terus menerus. Itu perlu dilakukan mulai dari PAUD hingga pendidikan tinggi,” ungkapnya selepas Rembuk Pendidikan Kaltim di Borneo Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (28/10/2023).
Menurutnya, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang berdasarkan kemampuan individu dalam memahami suatu pembelajaran/kejadian. Ia menyampaikan terdapat empat pola kecerdasan di setiap pribadi manusia.
Yakni Inteligent Quotient (IQ), kemampuan dalam memahami, mengalisis, dan problem solving. Kemudian Emotional Quotient (EQ), kemampuan seseorang dalam mengelola, mengenali, dan mengekpresikan emosi.
Spiritual Quatient (SQ), kemampuan dalam menemukan nilai dan tujuan hidup. Dan Phisically Quatient (PQ), kemampuan dalam menjaga kesehatan.
Legislator wanita itu pun menjelaskan, pendidikan karakter akan selalu diselimuti empat peran. Sehingga, upaya peran tersebut akan menciptakan karakter dan berimbas pada kehidupan bermasyarakat.
“Ada empat pihak penting yang terlibat dalam membangun generasi berkarakter, yaitu keluarga yang melibatkan orang tua, sekolah yang menekan peran guru, kurikulum, dan lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya Fitri.
Fitri berpendapat, keempat peran itu, harus saling bersinergi dan bahu membahu dalam memberikan contoh dan bimbingan kepada generasi muda.
Ia mengungkapkan, krisis moral yag terjadi pada generasi muda kini menjadi suatu persoalan penting. Hingganya, perlu ditingkatkan kualitas pendidikan dalam mengayomi, mendampingi, serta memberikan pemahaman dan pembelajaran.
“Karena itu, kita perlu melakukan transformasi peradaban masyarakat Kaltim menuju Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan untuk akselerasi,” tutupnya.
[ADV/RUL/TSN]