MEDIAKATA.COM, PPU – Suasana penuh semangat saat ini menyelimuti perdebatan seputar Pelabuhan Speed Chevron di Penajam Paser Utara (PPU), yang telah secara resmi diakui sebagai bagian integral dari Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan menjadi zona dengan pembatasan akses demi menjaga keamanan. Keluhan dan kekhawatiran seputar hal ini telah mendapat tanggapan positif dari pihak Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang mempersembahkan masalah ini kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara.
Menurut Wakil Ketua DPRD PPU, Raup Muin, PHKT memahami sepenuhnya potensi risiko keamanan yang ada jika pelabuhan ini dibuka untuk akses umum.
Raup Muin menjelaskan Pelabuhan PHKT saat ini diakui sebagai objek vital nasional yang memiliki wilayah teritorial dan berfungsi untuk kepentingan komersial. Jika ada insiden konsekuensinya akan meluas menjadi masalah nasional karena keberadaannya dalam Obvitnas.
Sebagai upaya untuk menemukan solusi yang terbaik, PHKT telah proaktif berkomunikasi dengan DPRD. Mereka bersikap hati-hati untuk tidak segera memutuskan akses masyarakat tanpa pertimbangan matang, demi mencegah potensi kontroversi.
“Pertamina telah mendatangi kami dengan semangat kerjasama untuk menemukan solusi bersama. Mereka sama sekali tidak ingin menutup pelabuhan ini tanpa melalui proses yang sesuai. Namun, kita harus mematuhi aturan yang berlaku, dengan pendekatan yang mencerminkan norma-norma sosial yang berlaku,” ungkap Raup Muin Pada Senin, (6/11/2023).
Keberadaan Pelabuhan PHKT sangat penting bagi pejabat di PPU dan Paser. Banyak di antara mereka memilih pelabuhan ini sebagai pilihan utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka.
“Kami melihat pelabuhan ini sebagai objek vital, terutama karena manfaatnya yang mencakup masyarakat luas. Meskipun kontribusinya terhadap pendapatan daerah mungkin terbatas, kami berusaha mencari solusi yang memprioritaskan kepentingan masyarakat sambil tetap mematuhi peraturan yang ada.” tambahnya.
Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah mengintegrasikan pelabuhan PHKT dengan pelabuhan speed lain yang banyak digunakan oleh masyarakat dan komunitas komersial, karena fungsinya tidak terbatas pada warga Penajam saja,tetapi juga pejabat-pejabat Paser yang seringkali melintas di sana. (ADV)