MEDIAKATA.COM, SAMARINDA– Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono, mengadakan Rapat Dengat Pendapat (RDP) bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM), membahas perkembangan Koperasi di Kaltim.
Koperasi merupakan organisasi bisnis yang berlandaskan gerakan ekonomi rakyat, atau bisa juga disebut organisasi masyarakat. Sebab, kekeluargaan, kemandirian, demokrasi dan bahu membahu, menjadi nilai luhur yang diterapkan oleh koperasi.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyoroti hal tersebut dengan mengadakan RDP dengan pihak Disperindagkop UKM Kaltim. Guna membahas aspirasi berkaitan dengan pengembangan koperasi di Kaltim.
“Koperasi adalah salah satu pilar ekonomi bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan. Koperasi memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ketahanan ekonomi,” ucapnya Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono, Jumat (3/11/2023).
Menurut data Disperindagkop UKM Kaltim, Provinsi Kaltim memiliki 5.745 unit koperasi. Hanya 2.901 unit koperasi saja yang aktif bergerak di berbagai sektor usaha, seperti pertanian, industri, dan jasa.
Nidya Listiyono, menyayangkan perihal 2.844 unit koperasi yang tidak aktif tersebut. Pasalnya, dengan total 5.745 unit hanya sebesar 50,50 persen saja yang aktif di 10 Kabupaten/Kota. Padahal, koperasi merupakan salah satu sektor penting menyangga ekonomi anggota dan masyarakat setempat.
“Koperasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta mendukung pembangunan daerah,” tuturnya.
Legislator Kaltim itu pun turut memberikan apresiasinya, kepada koperasi di Kaltim. Karena telah berupaya menjaga perannya dalam menjaga sektor ekonomi di benua etam. Menurutnya, koperasi di kaltim memiliki inovasinya sendiri. Seperti koperasi konsumen, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, dan koperasi produsen.
Tak ketinggalan, ia pun melirik usaha yang telah diberikan Pemprov untuk akomodasi perkembangan koperasi di Kaltim.
Seperti bantuan modal usaha, bantuan sarana dan prasarana usaha, bantuan peralatan usaha, bantuan binaan manajemen usaha, bantuan sertifikat halal produk usaha, bantuan promosi produk usaha melalui pameran dan media sosial, serta bantuan pembinaan SDM koperasi dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan.
“Kami juga mengharapkan agar koperasi di Kaltim dapat terus meningkatkan kapasitas dan kualitas usahanya agar dapat bersaing di era globalisasi,” jelasnya Nidya.
Politikus Fraksi Golkar itu pun mengimbau, agar koperasi menjalin kerja sama dengan pihak Pemda, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan (Litbag), dan lainnya. Guna meningkatkan perannya dalam mengembangkan usaha koperasinya.
“Mari kita bersama-sama membangun koperasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing di Kaltim,” imbau Nidya.
[ADV/RUL/TSN]