Sangatta – Transformasi signifikan dalam sektor perikanan di Kabupaten Kutai Timur terjadi seiring dengan perubahan lingkungan dan cuaca ekstrim.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, Faizal Rachman, mengusulkan langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan perikanan di wilayah tersebut.
Menurut Faizal Rachman, perubahan ini melibatkan peralihan fokus dari kegiatan perikanan laut ke budidaya darat, khususnya dalam bentuk budidaya kolam terpal dan tambak.
“Transformasi ini mengubah paradigma, bukan lagi tentang kelautan, melainkan pengairan. Sekarang, fokusnya bukan dinas kelautan, tapi pengairan. Oleh karena itu, kewenangan kabupaten lebih terfokus pada budidaya darat, seperti kolam terpal dan tambak,” ungkap Faizal.
Meskipun terjadi perubahan signifikan, Faizal menegaskan bahwa nelayan masih dapat berpartisipasi dalam aktivitas perikanan, kecuali untuk kapal berukuran besar yang beroperasi di luar yurisdiksi daerah tersebut.
“Tidak ada larangan bagi masyarakat untuk terlibat dalam perikanan di daerah ini, kecuali untuk kapal luar yang berada di luar kewenangan laut kabupaten,” jelasnya.
Perubahan kewenangan ini menjadi dorongan bagi pemerintah kabupaten untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan melindungi sumber daya alam yang semakin terancam.
Faizal menyatakan bahwa langkah ini bukan hanya tanggapan terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga peluang untuk meningkatkan keberlanjutan sektor perikanan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
“Dengan fokus pada budidaya darat, kami berharap dapat mencapai kesejahteraan masyarakat dan melindungi sumber daya alam yang berharga,” tambah Faizal.
Transformasi ini menjadi langkah strategis untuk menghadapi tantangan lingkungan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal serta keberlanjutan lingkungan.ADV