Teks foto : Ilustrasi pembangkit Listrik Tenaga Surya. (Ist)
MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Ekti Imanuel, mengusulkan pembangunan 10.000 sambungan listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal pada tahun 2024, khususnya untuk rumah warga di desa-desa tertinggal.
Diketahui, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim mencanangkan pembangunan 2.000 sambungan listrik dari PLTS pada tahun 2024. Namun, jumlah tersebut dianggap kurang dan perlu ditambah lagi.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Ekti Imanuel mengungkapkan, usulan tersebut memerlukan dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk pengadaan PLTS, terlebih di desa-desa yang belum mendapatkan pasokan listrik.
“Saat ini memang ada rencana dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim untuk membangun 2.000 sambungan listrik dari PLTS pada 2024, namun jumlah ini dirasa kurang, sehingga perlu ditambah lagi,” ungkapnya Ekti, Sabtu (2/12/2023).
Ekti menjelaskan bahwa program ini memberikan manfaat terutama bagi masyarakat di lokasi terpencil yang sulit diakses oleh PT PLN. Dengan PLTS komunal, cakupan dapat mencakup semua kawasan, termasuk daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Legislator Kaltim berharap agar PLN dapat berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan jumlah sambungan listrik. Tujuannya adalah agar semua desa terpencil di Kaltim dapat menikmati layanan energi listrik.
“Selain untuk penerangan, PLTS juga dapat digunakan untuk kebutuhan produktif di masyarakat desa tertinggal, terluar, dan terpencil, sehingga mereka juga berkarya dengan memanfaatkan tenaga listrik,” urainya.
Dia menyoroti bahwa kebutuhan listrik merupakan hal yang mendasar yang berpengaruh pada perkembangan desa.
Diketahui, beberapa desa, seperti Kampung Mapulu di Kabupaten Berau, masih belum mendapatkan pasokan listrik hingga saat ini. Ekti menekankan bahwa masih banyak desa di Kaltim yang perlu mendapatkan perhatian terkait pasokan listrik.
“Masih banyak desa di Kaltim yang belum terlayani listrik, seperti desa di Kabupaten Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Kabupaten Paser,” pungkasnya.
[ADV/RUL/TSN]












