Dok. Anggota DPRD Bontang Suharno.
MEDIAKATA.COM, Bontang – Ketua Fraksi PKS dan Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Suharno menyoroti besarnya anggaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahun Anggaran 2024 yang terbilang cukup fantastis. Yakni, mencapai Rp 162 miliar lebih.
Pasalnya, anggaran besar tersebut dinilai terlalu boros karena banyak terbuang untuk jalan-jalan di luar daerah. Ketimbang, peruntukannya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh karena itu, ia bersama dengan ketua fraksi Golkar telah melakukan diskusi terkait hal itu. Suharno mengatakan, keduanya bersepakat akan membatasi belanja pemerintah untuk bimtek maksimal hanya Rp50 miliar.
Ia mengatakan perlu ada pembatasan untuk anggaran bimtek. Menurut Suharno, kegiatan ini penting asalkan sesuai kebutuhan dan peserta yang dilibatkan selektif tak ugal-ugalan seperti sekarang.
“Tujuan awalnya kan untuk meningkatkan kualitas SDM, tapi sejauh ini justru banyak laporan bahwa kegiatannya lebih banyak jalan-jalan ke tempat wisata, yang kurang bermanfaat,” ungkapnya Sabtu (12/10/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa, pada tahun 2024 sudah disarankan anggaran bimtek Rp50 miliar, akan tetapi angka tersebut justru meningkat sangat tinggi. Untuk itu pihaknya akan melakukan pengawasan terkait kegiatan serupa, agar APBD di 2025 bisa lebih terkontrol.
Dirinya pun mengaku tidak keberatan dengan danya Bimtek. Akan tetapi, ia menegaskan agar kegiatan tersebut lebih banyak dilakukan di dalam daerah saja.
“Jadi waktunya benar-benar digunakan peserta untuk menyerap ilmu, uang juga berputar di dalam daerah bukan mengalir ke luar,”pungkasnya.
Adv/NR/2024








