MEDIAKATA.com, Samarinda – Pemangkasan signifikan pada Anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) dalam APBD 2024 mengundang kritik dari anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin.
Menurut Fuad, pengurangan anggaran ini bertentangan dengan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kaltim.
Fuad berkomitmen untuk meninjau kembali besaran alokasi beasiswa yang ia anggap terlalu kecil, terlebih pendidikan seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
“Pemangkasan anggaran beasiswa ini sangat merugikan. Pendidikan tidak boleh diabaikan, karena dampaknya jangka panjang, terutama bagi kualitas SDM Kaltim yang akan menopang pembangunan ke depan,” ungkapnya, Senin (30/10/2024).
Diketahui, dalam APBD 2024 alokasi BKT hanya mencapai Rp200 miliar, mengalami penurunan hingga 60 persen dibanding tahun sebelumnya. Walaupun ada tambahan Rp20 miliar pada APBD Perubahan, total anggaran tersebut masih jauh dari yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
Akibat pemangkasan ini, jumlah penerima beasiswa pun terbatas. Dari semula puluhan ribu mahasiswa, kini hanya sekitar 47 ribu mahasiswa yang dapat menikmati bantuan pendidikan, dengan prioritas utama untuk 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Fuad mengingatkan bahwa pemotongan anggaran ini akan berdampak serius bagi para mahasiswa yang sangat membutuhkan dukungan finansial.
“Pendidikan adalah investasi masa depan, baik untuk individu maupun daerah. Pemotongan ini bisa menghambat generasi muda dalam mengembangkan potensinya,” tambahnya.
Ia berharap Pemprov Kaltim dapat meninjau kembali kebijakan tersebut dan mengembalikan anggaran pendidikan pada tingkat yang layak.
“Dukungan berkelanjutan terhadap pendidikan adalah kunci untuk mempersiapkan generasi yang siap berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan Timur,” pungkasnya.
ADV/01/2024/NR.