
MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Daerah Kalimantan Timur menjadi daerah dengan paparan lahan yang luas dengan jutaan potensi di dalamnya. Hal ini berpeluang untuk menciptakan Swasembada atau kemandirian pangan di tengah ancaman krisis pangan. Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, pada Senin (9/10/2023).
Kalimantam Timur merupakan Provinsi dengan potensi Sumber Daya Alam (SDM) yang melimpah. Oleh karenanya, kemandirian dalam hal pangan merupakan atensi yang perlu dilakukan oleh Kaltim.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun pun mengungkapkan bahwa Kaltim memiliki lahan yang luas. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk menuju Swasembada. Tak hanya itu, dukungan sarana prasarana dari pemerintah pun harus diikutsertakan.
“Ketahanan pangan adalah masalah mati hidupnya sebuah bangsa, ini bukan masalah sepele, tapi betul-betul masalah mendasar dan krusial,” ucap Samsun Senin (9/10/2033).
Ia melanjutkan, terdapat dua hal yang paling takutkan oleh dunia, yaitu krisis pangan dan krisis energi. Oleh karenanya, Negara Indonesia tidak diperkenankan kembali untuk selalu bergantung pada bahan pangan impor dari negara lain.
“Ingat, negara lain juga mengalami keterbatasan dan pasti akan mengutamakan produk pertaniannya untuk kebutuhan dalam negeri,” lanjutnya.
Selain itu, dengan program food estate yang dipraktekan Kalimantan Timur telah menjadi contoh nyata dalam berupaya mewujudkan swasembada pangan
“Kaltim ini tanah surga. Luas dan subur. Food estate itu bukan hanya menanam padi, tapi juga tanaman pokok pengganti nasi, seperti talas, singkong, dan lain-lain. Ini dilakukan secara sistematis dan menyeluruh,” tuturnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa kesejahteraan rakyat juga dinilai dari ketersediaan pangan daerah. Terlepas dari hal politik terdapat hal-hal yang krusial untuk diperhatikan.
“Kami tidak hanya berpikir tentang politik, tapi juga tentang kesejahteraan rakyat. Kami mengingat pesan Bung Karno, bahwa masalah pangan adalah masalah nasional,” sebutnya.
Wakil Ketua DPRD Kaltim itupun turut mengapresiasi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai penyuplai bahan pangan kolosal di wilayah Kalimantan Timur dari 10 kabupaten/kota. Ia pun berharap potensi daerah tersebut dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan menciptakan program inovasi berfokus pada pertanian.
Ia pun meneruskan, sarana prasarana petani harus dijaga dan didukung kebutuhannya. Sehingga profesi petani tetap ada. Pun juga merasa dihargai dan tidak beralih profesi.
“Selain itu, jangan sampai ada lagi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan lain. Jangan sampai ada lagi petani kita yang beralih profesi,” tutupnya.