MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Menyoroti terbitnya Aplikasi Perjalanan Dinas oleh Pemerintah Kota (Pemkot), Anggota DPRD Samarinda, Samri Shaputra menyebutkan terdapat poin kelebihan serta kekurangan. Meski begitu, ia mendorong tak menyalahgunakan waktu bagi pelaksana yang menjalankan tugas di luar kota.
Beberapa waktu lalu, Pemkot Samarinda telah melaunching Aplikasi Perjalanan Dinas. Peluncuran aplikasi yang langsung dihadiri oleh Walikota Samarinda Andi Harun itu pun menuai kritikan dari DPRD.
Menurut informasi, keberadaan aplikasi tersebut bertujuan untuk melacak perjalanan dinas setiap pejabat di seluruh wilayah Pemkot Samarinda. Sebab, aplikasi itu sudah dipenuhi dengan GPS.
Sehingga, dalam praktiknya nanti, setiap pejabat yang melaksanakan akan terdeteksi mulai dari kapan, tempat tujuan, penginapan, serta lokasi yang dituju, akan tercatat secara penuh.
Menanggapi fungsi aplikasi itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyebutkan, terdapat kelebihan dan kekurangan dalam penerapan nantinya.
Ia menjelaskan, dengan aplikasi tersebut, kedisplinan seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Samarinda akan terbangun.
“Kalau saya menilai memang untuk nilai plusnya ini bentuk kedisiplinan, bagi pegawai yang ingin melakukan tugasnya,” ungkapnya Samri, Rabu (15/5/2024).
Hanya saja, dilain sisi, yang menjadi perhatiannya adalah, sifat aplikasi yang cenderung monoton. Sebab, perjalanan dinas yang terprogram, kemungkinan besar akan berdampak pada semangat para pegawai yang menjalankan akibat tak memiliki waktu luang.
Ia menuturkan, selain sebagai kewajiban menjalankan tugas, perjalanan dinas menjadi salah satu bentuk refreshing diri bagi pejabat. Hal itu dikarenakan, usai menghadiri agenda yang padat, pelaksana cenderung memanfaatkan waktu luang untuk berkeliling memutari Kota.
Terlebih, perjalanan dinas bukanlah perjalanan yang singkat. Oleh sebab itu, ia menilai, terfapat kemungkinan, pelaksana akan bersifat ogah-ogahan akibat waktu perjalanan yang telah diprogramkan.
“Karena kadang-kadang setelah melaksanakan tugas, ada waktu senggang bisa dimanfaatkan. Karena adanya ini semuanya terprogram dan monoton, akhirnya tidak efektif. Orang yang menjalankan tugas jadi ogah-ogahan,” paparnya.
Legislator Kota Tepian itu menuturkan, perjalanan dinas bukan hanya dimaknai untuk memenuhi tugas yang diberikan. Akan tetapi, meneliti perkembangan suatu daerah, sehingga dapat diadopsi untuk memajukan Kota Samarinda.
“Misal mau ke kota tujuan itu bukan sekadar mau jalan-jalan atau apa tapi dengan mengelilingi kota bisa melihat ada manfaat yang bisa kita dapatkan disitu, yang kemudian bisa ditiru,” ucapnya.
Politisi Fraksi PKS itu pun menegaskan, agar para pelaksana dapat menjalankan tugasnya dalam perjalanan dinas yang diamanahkan. Pun juga, jangan sampai mengabaikan fungsi perjalanan dinas itu sendiri
“Tidak hanya sekadar jalan-jalan saja, tetapi bisa menjadi pembelajaran yang bisa diterapkan di Kota Samarinda. Karena kalau hanya disini-sini saja ya tidak ada inspirasi,” pungkasnya Samri.