MEDIAKATA.COM, Kukar – Pemerintah Kecamatan Loa Janan menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif dengan fokus utama pada pemberdayaan potensi desa. Tahun ini, arah pembangunan kecamatan diarahkan pada penguatan ekosistem kreatif yang bersumber dari akar budaya dan kreativitas masyarakat desa.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menyampaikan bahwa desa memiliki peran vital dalam menopang kemajuan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
“Kami ingin pertumbuhan ekonomi kreatif di Loa Janan benar-benar tumbuh dari desa, karena di sanalah akar kreativitas berada,” kata Hery pada Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, upaya ini tidak bisa dijalankan secara terpisah. Sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) menjadi kunci penting agar inisiatif ini membuahkan hasil yang konkret dan berjangka panjang.
“Semoga ke depan, program-program ekonomi kreatif di seluruh kecamatan bisa diberi ruang yang lebih luas agar tumbuh bersama,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, pihak kecamatan telah menjalin komunikasi rutin bersama komunitas setempat guna memetakan potensi desa, merancang strategi pengembangan, serta memperkuat koneksi antar-subsektor ekonomi kreatif.
Hery menekankan bahwa keberhasilan ekonomi kreatif tidak hanya bergantung pada pelaku individu, tetapi lebih kepada sistem pendukung yang terbangun di sekitarnya.
“Kalau jejaringnya kuat, kegiatan tidak akan berhenti pada satu momentum, tapi bisa terus berkembang,” jelasnya.
Di wilayah Loa Janan sendiri, subsektor seni pertunjukan menjadi salah satu yang paling aktif, dengan kehadiran komunitas di hampir seluruh desa. Selain itu, seni rupa mulai menampakkan perkembangan, terutama melalui aktivitas komunitas airbrush yang rutin mengadakan agenda tahunan.
“Jika semua desa saling mendukung, ekosistem ini akan tumbuh kuat dan membawa manfaat luas bagi masyarakat,” ungkap Hery.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata turut memperkuat ekosistem kreatif ini. Tahun ini, Kekraf dipercaya untuk mengelola langsung sejumlah agenda kegiatan sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi komunitas.
“Dukungan dari Pemkab menjadi penopang penting agar ruang kreasi semakin terbuka,” tambahnya.
Sebagai wujud konkret, pemerintah kecamatan akan terus memberikan ruang melalui penyelenggaraan panggung kreatif tahunan di tingkat kecamatan. Meskipun pelaksanaannya dikelola langsung oleh komunitas, pihak kecamatan tetap terlibat dalam memastikan kesinambungan agenda tersebut.
“Meski pelaksana teknis dipegang komunitas, pihak kecamatan tetap memberi dukungan penuh untuk memastikan keberlangsungan acara,” ucap Hery.
Ia juga menyoroti pentingnya inisiatif dari desa dalam membangun ruang-ruang kreasi yang tak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas desa.
“Dengan pola kolaboratif, kami ingin pertumbuhan ekonomi kreatif di Loa Janan tidak berhenti pada kegiatan sesaat, melainkan berkembang menjadi sistem yang tangguh dan berkelanjutan,” pungkasnya.












