Perangat Baru Dorong Wajib Tanam Kopi, Permintaan Pasar Internasional Meningkat

ilustrasi tanaman kopi. (Istimewa)

MEDIAKATA.COM, Kukar – Potensi kopi asal Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menarik perhatian, bahkan hingga ke pasar internasional. Namun di balik peluang besar tersebut, keterbatasan produksi masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh para petani lokal.

Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati, menjelaskan bahwa tingginya minat pasar terhadap kopi desa mereka mendorong pemerintah desa untuk menerapkan kebijakan baru mulai tahun 2025, yakni program wajib tanam kopi. Kebijakan ini mewajibkan setiap kepala keluarga (KK) menanam minimal 10 pohon kopi di lahan masing-masing.

“Kopi dari Perangat Baru kini tak hanya disukai di dalam negeri, tapi juga sudah mulai dilirik pasar luar negeri. Tantangannya sekarang adalah memenuhi permintaan yang terus meningkat,” ujar Fitriati pada Sabtu (6/9/2025).

Untuk memperkuat pelaksanaan program ini, pemerintah desa menggandeng CSR Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Lewat kolaborasi tersebut, para petani menerima bantuan perlengkapan tani seperti sepatu boot, parang, hand sprayer, pupuk, bibit kopi, hingga mesin pemotong rumput. Tak hanya itu, pelatihan teknis turut diberikan agar petani memiliki pemahaman yang lebih baik tentang budidaya kopi.

“Bantuan ini tidak hanya bersifat fisik, tapi juga peningkatan kapasitas petani agar mereka bisa menghasilkan kopi berkualitas secara berkelanjutan,” jelas Fitriati.

Lebih dari sekadar memenuhi permintaan pasar, Fitriati menegaskan bahwa kebijakan wajib tanam kopi juga menjadi strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui sektor pertanian. Saat ini, sekitar 40 persen warga telah terlibat dalam program tersebut.

“Masyarakat mulai menyadari nilai ekonomi dari tanaman kopi. Selain menjual hasil panen, kami juga sedang mengembangkan wisata kebun kopi sebagai alternatif sumber pendapatan,” ungkapnya.

Dengan dukungan berbagai pihak dan kesadaran masyarakat yang terus meningkat, Perangat Baru optimistis bisa menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan yang mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *