Anar Menilai Banjir Di Samarinda Bukan Sepenuhnya Salah Walikota Andi Harun

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar. (Dok/MediaKata)

MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar menilai bencana banjir di Kota Samarinda adalah dampak dari kebijakan yang dilakukan pada kepemimpinan masa lalu.

Ia menyebutkan banyak aktivitas seperti pematangan lahan, galian c yang bisa menyebabkan dampak lingkungan dan merugikan masyarakat.

“Bukan menyalahkan tapi itu dampak kebijakan masa lalu seperti tambang dulu kan dikeluarkan oleh Pemerintah kota, lalu izin perumahan dan saya liat pengembangan yang tidak terkendali,” ujarnya.

Menurutnya, dengan izin-izin yang dikeluarkan dari dulu itu baru berdampak sekarang untuk Kota Samarinda.

“Dulu tambang yang dikeluarkan ribuan hektar, pemukiman itu dikeluarkan ribuan hektar, kemudian galian c dikeluarkan berates-ratus bahkan beribuan hektar. Lalu sekarang malah menjadi komplikasi penyakit lingkungan kota Samarinda,” katanya.

Lalu politisi PDIP ini mengungkapkan masalah ini menjadi beban besar untuk Walikota Samarinda Andi Harun.

“kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kebijakan masa lalu menjadi beban berat untuk pemerintah sekarang, baik untuk menata, meminimalisir bahkan mengantisipasi kerusakan yang terjadi,” ucapnya.

“Dan saya juga melihat upaya yang dilakukan oleh pemkot (pemerintah kota samarinda-red) sudah sangat maksimal untuk meminimalisir dampak dari kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini,” sambungnya.

Terakhir, Legislator Basuki Rahmat ini berharap agar Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk lebih diperketat, sehingga pembangunan juga bisa meminimalisir kerusakan lingkungan.

“Dengan adanya AMDAL pembangunan seperti gedung-gedung dan lainnya bisa meminimalisir dampak buruk untuk Kota Samarinda kedepannya,” tandasnya. [ADV/ISN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *