Taufany di sambut hisak haru oleh sang Ibunda.(Ist)
MEDIAKATA.COM, KUKAR – Akhirnya, Muhammad Taufany Muslihuddin (21) pulang ke kampung halamannya, pada sabtu (20/5/2023) siang. Saat Indonesia berhasil membawa pulang medali emas atas kemenangannya melawan Thailand Sea Games di Kamboja.
Rasa haru, bangga hingga antusias kerabat dan masyarakat campur aduk menyambut kedatangan pemuda berbakat ini. Berkalungkan medali emas, Taufany diarak sejak ia tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda. Menuju Kota Samarinda hingga ke Kantor Bupati Kukar, Tenggarong dengan kawalan keluarga, kerabat, supporter Borneo FC, Mitra Kukar dan kepolisian.
Pemuda yang akrab disapa Opan ini disambut langsung oleh pejabat daerah dan masyarakat setibanya dia bersama rombongan di Kantor Bupati Kukar. Semua sama-sama menyoraki Opan dan rekan-rekan sejawatnya asal Kukar yang menoreh prestasi di Sea Games.
Bagaikan anak emas, Opan banjir pujian dan sorakan semangat dari supporternya. Bagaimana tidak semangat, antusias supporternya ini telah ditahan sejak Opan mencetak gol cantik pada Sabtu (13/5/2023) kemarin.
Sejak hari itu, nama Taufany semakin eksis di masyarakat. Karena telah mencetak gol pengunci posisi Indonesia di final Sea Games saat bertanding dengan Vietnam di detik-detik terakhir. Tak henti disitu, Opan terus berkontribusi bagi timnya hingga final.
Di mana Indonesia, mengalahkan Thailand dengan skor telak 5-2 dan memenangkan medali emas cabor sepak bola Sea Games 2023 Kamboja. Kemenangan ini menjadi momentum kebangkitan Timnas Indonesia yang dilatih Indra Sjafri setelah 32 tahun puasa.
“Tentunya senang bisa mendapatkan medali emas di Sea Games ini. Pertama kali juga saya masuk Timnas U-22. Dan gol kemarin adalah pertama saya selama masuk di timnas. Saya merasa terharu dan bangga bisa mencetak gol penentu dan bisa mengantarkan Timnas ke final,” ucap Opan kepada awak media.
Menilik sedikit masa lalu Opan sesuai cerita yang disampaikan ayahnya, Zukran. Opan sudah mendalami dunia sepak bola sejak usia lima tahun. Kala itu, Opan sering bermain dengan ayahnya. Bakatnya sendiri sudah terlihat sedari kecil.
Sehingga membuat orang tua Opan untuk memasukkannya ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tenggarong pada umur delapan tahun. Seiring berjalannya waktu, bakat Opan makin terasah di Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim. Hingga mengantarkannya untuk bermain di tim Borneo FC Samarinda dan membela Timnas Indonesia U-22.
Opan mengaku bahwa keberhasilannya ini berkat keinginan bersama tim untuk menang. Bersama-sama fokus dan bekerja keras membuahkan hasil Timnas Indonesia hingga membawa pulang medali emas. Dan atas sambutan meriah di kampung halamannya ini.
Pemuda kelahiran 24 Maret 2002 ini sampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap seluruh masyarakat yang mendukung. Dirinya berharap kedepan dia bisa lebih baik dan mampu mencatat prestasi bagi Kukar, khususnya Indonesia.
“Saya juga berpesan kepada adik-adik saya di Tenggarong yang menggeluti sepak bola melalui Sekolah Sepak Bola (SSB). Semoga bisa lebih sukses dan berprestasi dari saya dan membanggakan orang tua dan daerah. Tidak ada yang mustahil, Insya Allah semuanya bisa,” pungkasnya.
[TSN]