Ket: Disdikbud Samarinda dorong sekolah bentuk TPPK. (Hafif Nikolas/MEDIAKATA)
MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Banyaknya kasus bullying yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akhir-akhir ini. Dapat berdampak buruk pada kesehatan mental para siswa.
Melihat fenomena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda meminta kepada seluruh sekolah dibawah naungannya untuk membentuk tim. Tim Pencegahan Penanganan Kekerasa (TPPK) diharapkan untuk meminimalisir terjadinya kegiatan bullying pada siswa.
Kepala Diadikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin sampaikan pembentukan tim tersebut. Untuk mengantisipasi kekerasan dalam satuan pendidikan.
“Baik itu SD maupun SMP agar membentuk tim khusus anti kekerasan dan perundungan. Sebagai antisipasi adanya perundungan serta aksi bullying di sekolah,” kata Asli, pada Jum’at (17/11/2023).
Kegiatan bullying, perundungan, atau kekerasan yang terjadi dapat merusak generasi bangsa ini. Dan bakal selalu terjadi jika tidak diputus mulai sekarang.
Menurutnya TPPK ini dinilai sangat krusial untuk menciptakan rasa aman bagi masing-masing individu peserta didik. TPPK ini juga dapat menekan kekerasan dan aksi perundungan di lingkungan sekolah.
“Karena berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP). Untuk itu, saya meminta pada sekolah untuk bentuk tim TPPK,” jelasnya.
Dalam hal ini, siswa tidak diperkenankan untuk menjadi anggota TPPK. Peserta didik hanya mengampanyekan bukan sebagai pelaksana tugas, karena mereka adalah agen perubahan.
Asli menghimbau pada para peserta didik untuk dapat untuk memilah informasi positif di media sosia supaya tidak mudah termakan hoaks.
“Terlebih, orang tua juga memiliki peran dalam pengawasan anaknya di rumah, karena paparan dari media sosial ini sangat berbahaya jika tidak dipilah terlebih dahulu,” pungkasnya.
[ADV/DISDIKBUD/EWI/TSN]