Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Kaltim, Siti Aminah.(Ist)
MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim kerap menyoroti kasus kekerasan seksual. Guna mengatisipasi hal tersebut, diperlukannya peran ekstra dari para orangtua. Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Kaltim membeberkan penjelasannya.
Kekerasan seksual pada anak semakin menjadi perhatian serius di tengah masyarakat. Data menunjukkan bahwa banyak anak terpengaruh oleh pergaulan bebas, yang dipicu oleh kurangnya pengawasan orangtua di rumah dan pengaruh media sosial yang cukup dominan.
Siti Aminah, Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Kaltim, mengungkapkan bahwa kekerasan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, melainkan lebih sering terjadi di luar sekolah. Untuk mengatasi masalah ini, keterlibatan aktif masyarakat, aparat, dan orangtua menjadi kunci utama.
“Kolaborasi dan keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk antisipasi kekerasan seksual pada anak, namun saya melihat masih ada ketidakpedulian dan keengganan untuk terlibat secara aktif dari masyarakat,” ungkap Siti, pada Selasa (28/11/2023).
Dalam konteks penanganan kekerasan seksual, Siti menekankan perlunya pencegahan yang disertai dengan penindakan tegas terhadap pelaku. Meskipun demikian, ia juga menyoroti perlunya pendampingan khususnya bagi anak-anak dalam rentang usia sekolah. Peran keluarga, terutama orangtua, memiliki dampak signifikan dalam upaya ini.
“Saat ini, banyak anak terpengaruh oleh pergaulan bebas karena kurangnya pengawasan dari orangtua di rumah. Media sosial juga memiliki pengaruh besar terhadap anak-anak,” ujarnya.
Dalam hal ini, Siti menegaskan peran krusial orangtua dalam mengawasi anak-anak, terutama dalam menggunakan media sosial.
“Orangtua harus memantau aktivitas anak, terutama saat berinteraksi di media sosial, karena di sana, informasi dapat diakses dengan cepat namun juga rentan terhadap konten yang tidak sesuai,” imbuhnya.
Dengan meningkatnya kesadaran dan keterlibatan aktif dari semua pihak, diharapkan upaya antisipasi kekerasan seksual pada anak dapat menjadi prioritas bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terlindungi bagi generasi muda.
[ADV/DISDIKBUD/MII/TSN]