MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Tanggapi peran Beasiswa Kalimantan Timur Tuntas (BKT) bagi daerah, DPRD Kaltim mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) tak melupakan tujuan program itu dilaksanakan. Pasalnya, selain memberi dukungan bagi kaum muda dalam menempuh pendidikan, pemberian Provinsi itu juga mesti berdampak pada Benua Etam.
Persoalan terkait penyaluran BKT telah menjadi topik hangat yang kerap diperbincangkana baru-baru ini. Berbeda pada tahun 2023, dimana alokasi anggarannya yakni Rp 375 miliar. Pada tahun 2024, turun menjadi Rp 200 miliar.
Diketahui, berdasarkan informasi Pemprov melalui Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) Disdikbud Kaltim, besaran dana itu berasal dari APBD Murni 2024 dengan target 31 ribu orang penerima.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengatakan besaran alokasi yang telah diumumkan tersebut merupakan bagian pendapatan daerah.
“Kita berjalan aja dlu, kalau nanti ada tambahan berarti tinggal dikelola saat APBD perubahan. Kalau itu kurang,” jelasnya Ananda Emira Moies, Rabu (8/5/2024) Malam.
Ia menilai, sistem administrasi dalam pendataan menjadi poin utama. Sebab menurutnya, Beasiswa hanya diperuntukkan pada satu individu saja.
Ia menjelaskan, persoalan penerima Beasiswa yang lebih dari satu telah menjadi persoalan. Sehingga, terdapat catatan penting yang mesti diperhatikan Pemprov Kaltim dalam hal administrasi yaitu pendataan calon penerima.
“Itu kan terkait administrasi, dari sisi Pemerintahnya harus lebih detail untuk melihat kan. Yang namanya Beasiswa Kaltim kan untuk pelajar dengan domisilinya, untuk mahasiswa-mahasiswi ber KTP Kaltim,” katanya.
“Jadi menurut saya masalah admin mestinya bisa diperbaiki kedepannya. Harus lebih bisa dipercaya, agar beasiswanya bisa berjalan secara efektif,” jelasnya.
Ia pun mengimbau, agar masyarakat yang mendaftar lebih memperhatikan setiap persyaratan yang telah ditentukan. Sehingga, Pemprov termudahkan dalam mendata calon penerima yang disesuaikan pada golongan dan kondisi ekonominya.
“Kan sudah tau persyaratannya apa, diikuti saja prosesnya. Karena terkait persyaratan-persyaratan itu sudah tertulis, ya tetap disesuaikanlah,” imbuhnya.
Legislator Kaltim itu menilai, terdapat suatu hal yang membuat ia penasaran. Yakni, seberapa jauh dampak BKT mendukung perkembangan Kaltim.
Nanda mengungkapkan, belum mengetahui hasil pasti dari penyaluran BKT yang selama ini diprogramkan. Pasalnya, bukan hanya penyaluran yang menjadi tolak ukur keberhasilan Pemrov dalam menjalankan kewajibannya. Melainkan, juga memastikan bahwa beasiswa yang diberikan memiliki dampak besar kepada generasi muda dalam meraih prestasi.
“Hampir saat ini, saya pribadi belum pernah melihat hasil dari Beasiswa Kaltim. Semua hasil dan manfaatnya seperti apa itu juga harus diperhatikan dan juga dilaporkan,” bebernya Politisi Fraksi PDIP itu.
“Saya rasa efektif lah dapat Beasiswa, cuman hasil ke Kaltimnya apa. Kan kita harus bisa dilihat. Saya yakin itu bermanfaat tapi harus terukur yang gimana sama Kaltim,” pungkasnya.