Keracunan Massal di Sebulu Ulu, Dua Warga Meninggal Dunia Dan Ratusan Korban Dirawat

Dok.Suasana Korban Keracunan di Puskesmas Sebulu

MEDIAKATA.COM, KUKAR – Dua warga Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, meninggal dunia setelah menjadi korban keracunan massal yang terjadi dalam sebuah acara keagamaan. Korban meninggal terdiri dari H (51), warga Desa Sebulu Modern, dan R (55), warga Desa Sebulu Ulu. Keduanya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 18 September 2024.

Menurut keterangan dari Kanit Reskrim Polsek Sebulu, IPDA I Putu Rinda Diantana, H meninggal dunia pada pukul 09.35 WITA, sedangkan R menyusul meninggal pada malam harinya, pukul 22.15 WITA.

Benar, keduanya meninggal kemarin. Mereka adalah pasien yang dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk perawatan intensif,” ujar Putu kepada media pada Rabu (18/9/24).

*Jumlah Korban Keracunan Capai 255 Orang*

Tragedi keracunan ini melibatkan 255 orang warga yang menghadiri acara keagamaan tersebut. Para korban mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, dan dehidrasi parah. Dari jumlah tersebut, 14 orang masih menjalani observasi di Puskesmas Sebulu 1, sementara 6 orang lainnya dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong karena kondisinya yang memburuk.

Menurut IPDA Putu Rinda, kedua korban yang meninggal diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan. “Kedua korban meninggal akibat kondisi kesehatan yang menurun drastis setelah keracunan. Imun tubuh mereka tidak kuat menahan efek keracunan, yang memperparah kondisi penyakit yang sudah ada,” jelasnya.

*Pemeriksaan dan Penyelidikan Lanjutan*

Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan dengan memeriksa beberapa pihak terkait, termasuk Ketua Panitia acara, Ketua Masjid, dan tukang masak. Namun, hingga kini, belum ada penetapan tersangka. Kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Makanan ini dimasak secara mandiri oleh panitia. Namun, untuk sementara kami menunggu hasil lab guna memastikan penyebab pasti keracunan. Penyelidikan juga terus berlangsung dengan koordinasi dari pihak Puskesmas Sebulu,” tambah Putu.

Baca Juga :  Desa Tuana Tuha Luncurkan Produk Guleku ke Industri Ritel

*Kondisi Para Korban dan Kronologi Kejadian*

Kepala Tata Usaha Puskesmas Sebulu, Evi Arnawati, menjelaskan bahwa banyak korban datang dengan gejala muntaber (muntah dan diare) dan mengalami dehidrasi parah. Beberapa di antaranya bahkan mengalami kejang. “Banyak korban mengalami dehidrasi yang cukup berat akibat muntaber yang dialami setelah mengonsumsi makanan tersebut,” jelas Evi.

Hingga saat ini, kejadian ini telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan warga Desa Sebulu Ulu. Pemerintah daerah dan pihak berwenang diharapkan segera menemukan penyebab keracunan dan memastikan langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang kembali.

 

[MII]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *