MEDIAKATA.COM, Kukar – Desa Loa Lepuh, Kecamatan Tenggarong, terus fokus memperkuat ketahanan pangan melalui perbaikan infrastruktur pertanian, terutama saluran irigasi yang menjadi tulang punggung produktivitas lahan warga.
Kepala Desa Loa Lepuh, Sumali, menjelaskan bahwa pembersihan saluran irigasi dilakukan secara rutin untuk menghindari risiko banjir yang pernah terjadi sebelumnya. Upaya ini dijadikan prioritas utama dalam agenda desa.
“Kegiatan pembersihan saluran irigasi masih berjalan sampai sekarang sebagai langkah antisipasi banjir,” ujar Sumali, Rabu (8/10/2025).
Selain menjaga infrastruktur irigasi, pemerintah desa juga mendapatkan dukungan alat-alat pertanian modern dari Pemkab Kukar. Alat seperti service prayer, kultivator, dan mesin pengolah tanah lainnya, dianggap sangat membantu meningkatkan efisiensi kerja petani sekaligus menekan biaya produksi.
“Kehadiran alat-alat modern ini memang sangat membantu. Petani bisa bekerja lebih cepat dan menghemat tenaga,” tambahnya.
Namun, Sumali menyadari tantangan besar lain muncul dari minimnya regenerasi petani. Sebagian besar pelaku usaha tani di Loa Lepuh kini berusia di atas 40 tahun, sementara minat kaum muda untuk melanjutkan usaha pertanian masih sangat rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut, desa mulai mengenalkan teknologi pertanian modern sebagai daya tarik bagi generasi muda agar melihat sektor ini lebih prospektif dan menjanjikan.
“Regenerasi petani menjadi perhatian kami. Dengan teknologi baru, kami berharap anak-anak muda bisa tertarik terjun ke bidang pertanian,” jelas Sumali.
Ia menambahkan, modernisasi pertanian ini bukan hanya untuk menjaga kelangsungan produksi, tetapi juga untuk meningkatkan hasil panen agar pertanian di Loa Lepuh terus berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Kami ingin pertanian di desa ini berkembang pesat dan menjadi sektor unggulan. Teknologi diharapkan menjadi jembatan untuk mencapai itu,” pungkasnya.
