MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra turut prihatin atas kejadian pada bocah 8 tahun yang duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Berinisial T ikut menjadi korban terseretnya arus drainese saat banjir di Jalan Pasundan, Gang Cempaka, RT 30, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Senin (6/3/2023) lalu.
Samri mengatakan, ini bentuk kurangnya pengawasan pembangunan infrastruktur, seharusnya bangunan drainase itu menggunakan penutup, agar terbangun keamanan yang baik untuk masyarakat.
“Kalau drainase itu dibangun harus ada penutup, tetapi tidak permanen agar apabila ada kebuntuan di parit itu bisa dibersihkan,” ucapnya kepada mediakata.com, Rabu (15/3/2023).
Tetapi ia mengungkapkan, kejadian tersebut tidak selalu yang disalahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, tetapi ini juga membuktikan kurangnya pengawasan dari orang tua.
“Pemerintah juga tidak bisa disalahkan, orang tua, masyarakat dan semuanya pihak harus memberikan pengawas dan keamanan untuk anak-anak,” ujarnya.
Legislator Basuki Rahmat ini pun berharap, kejadian ini harus dijadikan pembelajaran, pengawasan pembangunan dan lingkungan itu harus Lebih ditingkatkan lagi.
“Kita harus liat juga kontraktornya, kalau abal-abal mending tidak usah di pakai, pembangunan itu jangan formalitas saja,” tandasnya. [ADV/ISN]