Hingga ini, Aku Masih Bersamamu. Di saat banyak yang berdalih cinta membelamu, terlihat setia bersamamu. Namun, memecah tak disadari. Aku disini tetap membusungkan badan ini untukmu. Walau diri ini tak mampu menopang namamu.
Aku tetap merasa bangga atasmu. Sebagian Masih banyak yang bangga atas lambangmu, Tetapi masih saja ada yang berbohong di belakangmu. Merasa pengecut ketika namamu dicercah dan dicaci.
Bahkan merasa bangga atas namamu. Tetapi, pengecut ketika engkau dirudung masalah atas orang-orang yang tak bertanggung jawab. Ada juga, merasa men-senioritaskan atas dirimu yang agung, namun sejatinya memperkedilkan intelektualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mu.
Sebagian ku berfikir, mengapa engkau masih sabar untuk menampungnya. Yang selalu merusak namamu. Mengapa, engkau ikhlas ketika dirimu ditinggalkan oleh segelintir orang, yang merasa khatam, merasa lelah, merasa lunglai, merasa puncak, merasa penting. Atas orang-orang dzholim yang menyematkan namamu. Lantaran diriku, tak kuasa melihatmu seperti itu.
Seraya aku berfikir, Mengapa dia Lelah dan meninggalkanmu. Padahal itu gejolak hatinya sendiri. Tetapi, mengapa harus namamu yang harus dinafikan.
Padahal, engkau telah berjuang, berlari hingga namamu kukenal sampai generasiku. Kau masih saja ikhlas menunggu generasi-generasi baru yang siap mengharumkanmu, membanggakanmu, mencintaimu.
Ketika ada diantara nama yang kau tampung. mereka maju, seolah-olah perisai yang kokoh menghadang. Bak seperti kesatria gagah yang pandai memainkan pedang tajamnya.
Namun dirimu dihina hanya dengan secercah nama yang kau tampung, tergoda dengan selembaran-selembaran angka yang dituhankan. Tragisnya, namamu lah yang buruk di mata khalak ramai. Yang sejatinya, dirimu lah perisai yang sebenarnya. Perisai yang melindungi, menaungi dan menutupi atas kesalahan mereka. Dari sini, mataku mulai tersadarkan, inilah arti sesungguhnya, mengapa engkau terlihat seperti perisai Biru dengan warna kedalaman laut dan langit, dengan nama PMII di tengahnya.
Harlah PMII Ke-62, Jaya Selalu Atas Nama Yang Kami Emban. PMII ……(*)
*Penulis merupakan kader Rayon Dakwah PMII Komisariat UINSI Samarinda.