MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Perkembangan minat baca masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim. Terlebih, pihaknya mencatat telah memiliki jumlah buku dengan capain angka ribuan koleksi.
Kolaborasi perpustakaan dengan digital adalah bentuk inovasi DPK Kaltim, dalam memfasilitasi masyarakat untuk mengakses buku-buku. Sehingga terdapat pilihan yang bisa diambil bagi pengunjung yang ingin membaca buku. Bisa di perpustakaan ataupun melalui mobile aplikasi iKaltim.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) DPK Kaltim, Taufik membandingkan peminat pengunjung Perpustakaan melalui basis digital.
“Saya yakin peminat buku konvensional lebih banyak ketimbang buku elektronik. Ini bisa dibuktikan dengan adanya platform media layanan digital yang namanya iKaltim. Disitu ada 17.000 judul buku tpi pengunjung member sekitar 26.000 ribu orang. Sedangkan, pengunjung konvensional yang langsung datang ke perpustakaan itu jumlahnya sebanyak 250.000 ribu,” sebutnya.
Ia juga menjelaskan meskipun terdapat pilihan dalam membaca buku Perpustakaan. Tapi masih ada perbandingan dan terdapat kekurangan di buku berbasis media.
“Pertama buku konvensional atau tercetak mudah memberikan tanda terakhir baca beda dengan buku digital. Dua, secara medis terdapat keterbatasan mata dalam memandangi Gadget. Tiga, baca buku cetak lebih asik karena sensasi baca yang beda dengan digital” paparnya.
Meskipun begitu, kemauan akan minat membaca ada di tangan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan lebih lanjut karena belum ada kajian mengenai hal itu.
“Meskipun kami belum kaji, apakah lebih banyak pengguna cetak atau elektronik atau karena minat atau selera. Karena bisa saja iKaltim kurang peminat karena sosiolisasinya kurang,” keluhnya.
[ADV/RUL/TSN]
