MEDIAKATA.COM, SAMARINDA- Pustakawan Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Marthen Rumana, terus mengajak kepada masyarakat untuk gemar membaca.
Ia mengharapkan, agar partisipasi tumbuh gemar membaca dapat tertanamkan sejak dini. Hal tersebut diwujudkan melalui Program Perpustakaan Keliling.
Meningkatkan minat baca masyarakat benua etam merupakan tugas utama DPK Kaltim. Tidak hanya pengunjung langsung saja yang jadi target upaya peningkatan literasi. Namun, seluruh masyarakat termasuk yang terkendala akses membaca.
Pustakawan BPPPKM Marthen Rumana menjelaskan, DPK Kaltim memiliki cara dalam upaya memberikan layanan membaca terhadap masyarakat. Salah satunya menciptakan program layanan perpustakaan keliling. Program yang diaplikasikan menggunakan dua unit mobil pun akan menuju titik strategis sesuai yang ditargetkan.
“Ada dua unit sekarang dan lokasi atau titik layanan kita itu sekarang hanya sekitar Samarinda saja, di Panti Sosial, Lembaga-lembaga Kemasyarakatan. Itu yang kita layani sekarang,” kata Marthen Selasa (24 Oktober 2023).
Marthen pun menyampaikan, bahwa program perpustakaan keliling merupakan harapan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui buku.
“Terutama dalam hal meningkatkan minat baca di Kaltim, kami ada layanan perpustakaan keliling. Itu sudah ada saat DPK di buka. Waktu awal-awal kita punya perpustakaan keliling armada mobil, motor, kemudian kapal. Tapi sekarang gak lagi yang kapal sama motor,” ucapnya.
Sekarang ini, DPK Kaltim dalam menyalurkan buku melalui perpustakaan keliling hanya terfokus pada lembaga yang membutuhkan pelayanan buku.
“Dulu waktu kami msih mengadakan layanan keliling ke Kota Bangun, kami biasanya mangkal di sekitar komplek-komplek, sekolah atau puskesmas atau kantor-kantor desa,” ujarnya.
Pustakawan DPK Kaltim itu pun melanjutkan, bahwa partisipasi warga yang di datangi perpustakaan keliling sangat baik. Sebab, tersalurkannya informasi Pemda setempat bahwa perpustakaan akan mampir di titik target binaan.
“Kita kerja sama dengan pemerintah setempat dulu. Kemudian berkirim surat, kemudian Lurah atau pemerintahan desa situ mengumumkan ke warga masyarakat bahwa kita akan melayani. Jadi ketika kita sudah jadwal kita datang mereka juga datang,” tutup Marthen.
[ADV/RUL/TSN]