Sangatta – Dalam revisi anggaran untuk Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2023 yang mencapai Rp 9,073 triliun melalui Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, dr Novel Tyty Paembonan, menilai bahwa penyelesaian permasalahan air bersih seharusnya tidak lagi menjadi tantangan yang sulit.
Novel Tyty Paembonan menyerukan agar pemerintah dan DPRD Kabupaten Kutai Timur bersatu padu untuk menangani permasalahan air bersih yang masih belum terakses di beberapa wilayah masyarakat. Dengan anggaran yang signifikan, ia menyatakan keyakinannya bahwa penyediaan air bersih merupakan suatu keharusan, karena hal ini berkaitan langsung dengan kehidupan banyak orang.
“Dengan anggaran yang sudah mencukupi, pemerintah dan DPRD harus bersinergi,” ujar Novel dalam pernyataannya. Ia menekankan bahwa kerja sama antara kedua lembaga tersebut harus menghasilkan solusi konkret terkait air bersih yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Novel Tyty Paembonan menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan DPRD dalam menciptakan program-program yang secara langsung memenuhi kebutuhan masyarakat terkait air bersih. “Kami berharap program-program ini tidak hanya menjadi solusi, tetapi juga memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Dengan adanya upaya bersama ini, Novel berharap bahwa ke depannya masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih, serta tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan dasar ini.ADV
