Dok.Wisata Budaya di Desa Pampang Kota Samarinda. (Ist)
MEDIAKATA.COM, SAMARINDA – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama mitra parekraf siap mensukseskan empat agenda besar Nasional tahun 2024. Sebagai tuan rumah, pihaknya menargetkan peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan berbagai kegiatan berskala nasional, mulai dari Latihan Integrasi Taruna Wreda hingga Paralayang Cup.
Dengan pemilihan Kaltim sebagai tuan rumah, Dispar mendapat kesempatan memperkenalkan ragam keindahan alam, kekayaan budaya, dan daya tarik wisata yang ada di benua etam. Sebagai peluang, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan menciptakan peluang ekonomi kreatif.
Oleh karenanya, menjalin komunikasi kemitraan dan melibatkan pihak terkait diperlukan mendukung kesuksesan beberapa agenda Nasional tersebut.
Plt Kadispar Kaltim Aji Muhammad Irfan mengungkapkan, pihaknya memerlukan keterlibatan para mitra parekraf seperti ASITA, Masata, PUTRI, Asperapi, Ivendo, PHRI, PPJI, dan lainnya, untuk sama- sama bersinergi memeriahkan event Nasional di Kaltim.
“Sebagai OPD yang berfokus pada sektor pariwisata, kami dalam menggelar event Nasional gak bisa cuma kami sendiri. Kami perlu dukungan mitra parekraf ASITA, PUTRI, PHRU, PPJI, termasuk melibatkan dinas terkait di masing-masing daerah,” ungkapnya Irfan, Selasa (23/1/2024).
Menurutnya, keputusan pemilihan Kaltim sebagai tuan rumah, tidak hanya memberikan pengakuan terhadap potensi pariwisata saja, namun juga membuka peluang besar untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif di dataran bumi etam.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan, ini moment strategis untuk mempromosikan ekonomi kreatif Kaltim. Produk lokal, seni budaya tradisional, kuliner, itu dapat dipromosikan daan dikenlkn secara luas gi. Yang dampaknya memberikan platform bagi para pengusaha kreatif untuk memperluas jangkauan pasar mereka,” imbuhnya.
Diketahui, bahwa Kaltim akan menjadi tuan rumah dibeberapa event Nasional 2024. Irfan menjelaskan terdapat dua jenis event, yakni event khusus berdasarkan proker Dispar Kaltim, dan event umum.
“Secara khusus terkait kegiatan Dispar Kaltim memang ada agendanya sendiri yaitu Festival Pesona Budaya Borneo 2024 rencana dilaksanakan bulan Juni itu Nasional, dan Kaltim Internasional Foklore Festival 2024 yang akan diikuti 7 Negara rencana dilaksanakan pada bulan Juli. Nah kalo yang kedua itu Internasional,” jelasnya Irfan.
Selain itu, Kaltim juga direncanakan akan menjadi tuan rumah event Nasional yakni LATSITARDA (Latihan Integritas Taruna Wreda) NUSANTARA XLIV tahun 2024 yang rencananya dilaksanakan pada awal bulan Mei.
“Tiga daerah yang menjadi lokasi gelaran LATSITARDA itu ada Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda,” imbuhnya.
Kemudian Rapat Kerja Kearsipan Nasional, yang akan diikuti 2.500 orang dari seluruh Indonesia, sekaligus terdapat pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), digelar di GOR Kadrie Oening Samarinda pada 27-31 Mei.
Lanjutnya, ada Upacara Kenegaraan HUT RI pada 17 Agustus yang akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan perkiraan peserta sebanyak 3.000 orang akan hadir mengikuti agenda Nasional tersebut.
Event Nasional keempat adalah Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang rencananya digelar di dua hotel di Samarinda selama 10 hari, yakni pada 20-30 September 2024 dengan perkiraan total peserta sebanyak 7.000 orang.
“Yang keempat, itu ada MTQ Tingkat Nasional XXX tahun 2024 yang rencana dilaksanakan pada bulan September. Dan yang terakhir, Paralayang Cup 2024 di Gunung Boga, Paser, bulan November, itu 5 event umum yang mana Kaltim akan jadi tuan rumahnya.
Dengan berbagai event Nasional yang ada, ia pun berharap, Pemerintah dan masyarakat Kaltim dapat memberikan dukungan berupa kontribusi penuh terhadap pertumbuhan pariwisata nasional, sehingga kesempatan dalam meningkatkan perekonomian kreatif di tingkat lokal tidak sia-sia.
“Harapannya tentu setiap agenda Nasional yang ada bisa sukses, gak cuma sukses agendanya tapi juga sukses pemasaran ekonomi kreatifnya. Karena ini bukan hanya tentang memajukan destinasi pariwisata, tetapi juga menggali potensi ekonomi kreatif yang menjadi kekhasan setiap daerah,”pungkasnya.
[RUL/TSN]












