Dinas Perikanan PPU Tingkatkan Produksi Perikanan untuk Penuhi Kebutuhan IKN

Dok. Kepala Dinas Perikanan Penajam Paser Utara, Rozihan Asward. (Istimewa)

MEDIAKATA.COM, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), melalui Dinas Perikanan, mulai mempersiapkan peningkatan produksi hasil budidaya perikanan guna memenuhi kebutuhan konsumsi Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Dinas Perikanan PPU, Rozihan Asward, menyebut bahwa meskipun dampak langsung IKN belum terasa karena belum ada pemindahan pegawai, persiapan sudah dilakukan agar nantinya PPU siap menjawab permintaan pasar yang meningkat.

“Saat ini kebutuhan kita masih tercukupi dan bahkan surplus, berkat potensi budidaya yang dimiliki,” ujar Rozihan, saat diwawancarai pada Kamis, (7/11/2024).

Produksi tambak pada tahun lalu mencapai sekitar 11.000 ton, dan untuk tahun ini pihaknya menargetkan peningkatan sebesar 20% menjadi sekitar 15.000 ton. Peningkatan ini didukung oleh alokasi anggaran tambahan untuk pengembangan sarana dan prasarana budidaya, yang naik dari 15 miliar menjadi 21 miliar rupiah. Dana tersebut dialokasikan untuk pakan, benih, dan kolam terpal guna meningkatkan hasil produksi.

Rozihan menjelaskan bahwa PPU memiliki potensi besar dalam budidaya perikanan, baik air payau maupun air tawar.

“Potensi tambak air payau di PPU mencapai 9.400 hektar, namun saat ini baru sekitar 4.600 hektar yang dikelola. Jadi, masih ada ruang pengembangan sekitar 5.000 hektar,” jelasnya.

Di sisi lain, dari total potensi budidaya air tawar seluas 1.217 hektar, baru sekitar 402 hektar yang dimanfaatkan, sehingga masih ada peluang optimalisasi di sisa lahan.

Selain pengembangan skala besar, pemerintah juga mendorong budidaya perikanan rumah tangga, seperti kolam terpal dan bioflok. Sistem ini dianggap lebih efisien, terutama untuk daerah seperti Babulu yang sering mengalami kendala pasokan air saat musim kemarau.

“Kolam terpal atau bioflok memungkinkan kita mendatangkan air dari luar dengan lebih mudah sehingga proses budidaya tetap berjalan,” jelas Rozihan.

Baca Juga :  Asik, Timezone Resmi Dibuka Di Big Mall Samarinda

Rozihan juga menyoroti kehadiran IKN yang membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Tantangan kami adalah memastikan peningkatan kapasitas produksi agar siap memenuhi kebutuhan pasar yang lebih besar. Di sisi lain, ini juga peluang besar karena pasar menjadi lebih terbuka dengan permintaan konsumsi yang meningkat,” tutupnya.

(Lnx)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *