Sangatta – Rumah Sakit (RS) Muara Bengkal yang sudah terselesaikan pada bulan Januari 2023 lalu, ternyata belum menunjukkan aktifitas hingga hari ini.
RS Muara Bengkal ini dulunya direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2023, akan tetapi tahun 2023 yang berselang beberapa bulan lagi ini tak juga memperlihatkan adanya kegiatan di dalamnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Novel Tyty Paembonan melihat belum beroperasinya di RS Muara Bengkal dikarenakan sarana prasarana (sapras) yang belum memadai.
Ia meneruskan, bahwa sumber daya manusia yang belum mencukupi merupakan salah satu penyebab berikutnya mengapa RS Muara Bengkal belum juga beroperasi.
Disamping itu, sarana pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di RS ini belum lengkap.
Penuntasan pembangunan RS Muara Bengkal ini sejatinya telah berjalan baik sesuai dengan target, namun kebutuhan lainnya belum dipersiapkan dengan baik.
Novel menuturkan agar pemerintah seharusnya mempersiapkan segala kebutuhan dengan matang sehingga RS Muara Bengkal tidak terbengkalai.
“hanya saja pemerintah harus betul-betul memperhatikan sarana dan prasarana tenaga sumber daya dan semua sarana penunjang gak boleh juga dilepaskan begitu aja,” ujarnya belum lama ini.
Ia menegaskan bahwa sinergi pemerintah untuk memenuhi target beroperasinya RS Muara Bengkal ini sangatlah penting, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayan sebagaimana peruntukannya.
“Kolaborasi antara pemerintah dan barang layanan umum, harus ada dukungan, karena kita sepakat kesehatan itu mahal harganya, tenaganya mahal, alatnya mahal pasti semua harus ambil peran,” tandasnya.ADV